Rabu, 26 September 2012

Cara Akreditasi Jurnal Ilmiah Publikasi Karya Tulis Ilmiah Syarat Kelulusan Sarjana S-1 S-2 S-3


SABTU, 18 FEBRUARI 2012



Berikut adalah informasi tentang aturan baru di bidang pendidikan tanah air, semoga info ini memberikan faedah dan manfaat bagi kita semua terima kasih telah berkunjung di sini..?

Cara Akreditasi Jurnal Ilmiah Publikasi Karya Tulis Ilmiah Syarat Kelulusan Sarjana S-1 S-2 S-3. Surat edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai kewajiban publikasi karya tulis ilmiah sebagai syarat kelulusan mahasiswa S-1, S-2, dan S-3 menimbulkan kebingungan di kalangan perguruan tinggi. Sejumlah pimpinan universitas mempertanyakan kesiapan dan daya tampung jurnal ilmiah yang ada, terutama yang telah terakreditasi.

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh merespons, jika memang jumlah jurnal dinilai kurang, maka perguruan tinggi diserukannya untuk membuat jurnal ilmiah. Nuh mengatakan, tak sulit untuk membuat jurnal ilmiah yang terakreditasi. Lalu, bagaimana caranya?

Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI), Sri Hartinah, mengutarakan proses yang harus dilalui dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengakreditasi sebuah jurnal ilmiah. Jurnal ini tak terbatas yang dibuat oleh perguruan tinggi, tetapi juga lembaga-lembaga penelitian.

Sri memaparkan, setelah terdaftar resmi dan mendapatkan International Standar Serial Number (ISSN), maka syarat selanjutnya yang harus dipenuhi adalah menyesuaikan tata cara penulisan jurnal yang telah ditentukan.

Sebuah jurnal ilmiah, kata dia, baru akan diakreditasi ketika karya ilmiah yang dimuat di dalamnya memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Mencantumkan abstraksi dan kata kunci dalam bahasa Inggris;
2. Menggunakan metodologi dan tata cara penulisan ilmiah yang sesuai.

"Jangan lupa menggunakan referensi penulisan dari jurnal internasional, di-review oleh para pakar, dan minimal telah terbit selama tiga tahun berturut-turut," kata Sri, di Gedung LIPI, Jakarta.

Ia menambahkan, sah-sah saja sebuah karya ilmiah menggunakan buku sebagai referensi tulisan. Tetapi, akan lebih baik jika sebuah karya ilmiah menggunakan referensi dari banyak jurnal. Selain aktual, jurnal juga menyajikan ilmu yang pandangannya lebih luas.

"Referensi memang sebaiknya dari jurnal. Dari buku boleh saja, tapi nilainya akan turun," ujarnya.

Pendaftaran jurnal dan ISSN

Untuk mendaftarkan sebuah jurnal dan mendapatkan ISSN, lembaga penelitian atau pun perguruan tinggi harus melewati beberapa proses, yaitu:

1. Membawa surat permohonan tertulis dari penerbit bahwa terbitan berkala;
2. Membawa dua eksemplar terbitan pertama, atau dua lembar fotokopi halaman sampul depan bila jurnal tersebut belum diterbitkan;

SABTU, 18 FEBRUARI 2012

Cara Akreditasi Jurnal Ilmiah Publikasi Karya Tulis Ilmiah Syarat Kelulusan Sarjana S-1 S-2 S-3

Berikut adalah informasi tentang aturan baru di bidang pendidikan tanah air, semoga info ini memberikan faedah dan manfaat bagi kita semua terima kasih telah berkunjung di sini..?

Cara Akreditasi Jurnal Ilmiah Publikasi Karya Tulis Ilmiah Syarat Kelulusan Sarjana S-1 S-2 S-3. Surat edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai kewajiban publikasi karya tulis ilmiah sebagai syarat kelulusan mahasiswa S-1, S-2, dan S-3 menimbulkan kebingungan di kalangan perguruan tinggi. Sejumlah pimpinan universitas mempertanyakan kesiapan dan daya tampung jurnal ilmiah yang ada, terutama yang telah terakreditasi.

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh merespons, jika memang jumlah jurnal dinilai kurang, maka perguruan tinggi diserukannya untuk membuat jurnal ilmiah. Nuh mengatakan, tak sulit untuk membuat jurnal ilmiah yang terakreditasi. Lalu, bagaimana caranya?

Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI), Sri Hartinah, mengutarakan proses yang harus dilalui dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengakreditasi sebuah jurnal ilmiah. Jurnal ini tak terbatas yang dibuat oleh perguruan tinggi, tetapi juga lembaga-lembaga penelitian.

Sri memaparkan, setelah terdaftar resmi dan mendapatkan International Standar Serial Number (ISSN), maka syarat selanjutnya yang harus dipenuhi adalah menyesuaikan tata cara penulisan jurnal yang telah ditentukan.

Sebuah jurnal ilmiah, kata dia, baru akan diakreditasi ketika karya ilmiah yang dimuat di dalamnya memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Mencantumkan abstraksi dan kata kunci dalam bahasa Inggris;
2. Menggunakan metodologi dan tata cara penulisan ilmiah yang sesuai.

"Jangan lupa menggunakan referensi penulisan dari jurnal internasional, di-review oleh para pakar, dan minimal telah terbit selama tiga tahun berturut-turut," kata Sri, di Gedung LIPI, Jakarta.

Ia menambahkan, sah-sah saja sebuah karya ilmiah menggunakan buku sebagai referensi tulisan. Tetapi, akan lebih baik jika sebuah karya ilmiah menggunakan referensi dari banyak jurnal. Selain aktual, jurnal juga menyajikan ilmu yang pandangannya lebih luas.

"Referensi memang sebaiknya dari jurnal. Dari buku boleh saja, tapi nilainya akan turun," ujarnya.

Pendaftaran jurnal dan ISSN

Untuk mendaftarkan sebuah jurnal dan mendapatkan ISSN, lembaga penelitian atau pun perguruan tinggi harus melewati beberapa proses, yaitu:

1. Membawa surat permohonan tertulis dari penerbit bahwa terbitan berkala;
2. Membawa dua eksemplar terbitan pertama, atau dua lembar fotokopi halaman sampul depan bila jurnal tersebut belum diterbitkan;
3. Menyertakan dua lembar fotokopi halaman daftar isi;
4. Menyertakan dua lembar fotokopi halaman dewan redaksi;
5. Melampirkan data bibliografi lengkap yang mencakup keterangan mengenai frekuensi terbit, tahun pertama terbit, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya.

Masing-masing ISSN dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 200 ribu. Registrasi bisa dilakukan langsung di PDII LIPI, atau mendaftar secara online melalui http://issn.pdii.lipi.go.id. Adapun, persyaratan serta bukti transfer biaya ISSN melalui surat atau fax.

ISSN adalah kode yang dipakai secara internasional untuk terbitan berkala, dan diberikan oleh International Serial Data System (ISDS) yang berkedudukan di Paris, Perancis. Dengan mendapatkan ISSN, akan memudahkan untuk mengidentifikasi beberapa terbitan yang memiliki judul sama karena satu ISSN hanya diberikan untuk satu judul terbitan berkala. ISSN juga mempermudah pengelolaan administrasi dalam hal pemesanan terbitan berkala. Sebab, pemesanan cukup hanya menyebutkan ISSN dari terbitan berkala itu.

"Bagi jurnal ilmiah yang terbit di Indonesia, ISSN merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi," kata Sri.
kompas.com
3. Menyertakan dua lembar fotokopi halaman daftar isi;
4. Menyertakan dua lembar fotokopi halaman dewan redaksi;
5. Melampirkan data bibliografi lengkap yang mencakup keterangan mengenai frekuensi terbit, tahun pertama terbit, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya.

Masing-masing ISSN dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 200 ribu. Registrasi bisa dilakukan langsung di PDII LIPI, atau mendaftar secara online melalui http://issn.pdii.lipi.go.id. Adapun, persyaratan serta bukti transfer biaya ISSN melalui surat atau fax.

ISSN adalah kode yang dipakai secara internasional untuk terbitan berkala, dan diberikan oleh International Serial Data System (ISDS) yang berkedudukan di Paris, Perancis. Dengan mendapatkan ISSN, akan memudahkan untuk mengidentifikasi beberapa terbitan yang memiliki judul sama karena satu ISSN hanya diberikan untuk satu judul terbitan berkala. ISSN juga mempermudah pengelolaan administrasi dalam hal pemesanan terbitan berkala. Sebab, pemesanan cukup hanya menyebutkan ISSN dari terbitan berkala itu.

"Bagi jurnal ilmiah yang terbit di Indonesia, ISSN merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi," kata Sri.
kompas.com

Selasa, 18 September 2012

Cara Mempercepat Kinerja Laptop


http://reviewlaptop-id.blogspot.com/2012/07/cara-mempercepat-kinerja-laptop.html

laptop lambatAnda merasa laptop anda lambat? Berikut adalah cara mempercepat kinerja laptop yang bisa anda gunakan untukmeningkatkan performa laptop.Saya asumsikan anda memakai Windows 7, jadi tips berikut ini leboh optimal digunakan di Wondows 7. Meskipun sebenarnya, pada dasarnya optimasi laptop yang kita lakukan ini bisa digunakan di hampir semua Operating System, baik di Windows XP, Vista, 7, 8, ataupun Linux. Karena cara mempercepat laptop itu pada dasarnya akan berkutat pada masalah optimasi registry, optimasi hard disk, optimasi RAM, dan optimasi display. Juga beberapa tweaking Windows yang kembali lagi ke registry.
Mengapa laptop menjadi lambat? Pertanyaan ini biasanya muncul ketika kita sudah menggunakan laptop sekitar 3 bulan atau lebih. Pada awal baru beli, laptop bisa berkerja cepat. Booting-nya cepat, shut down juga cepat, membuka aplikasi laptop juga cepat. Apalagi yangmembeli laptop dengan cara kredit, pasti muncul penyesalan, mengapa dipakai sebentar sudah lemot. Hmmm, ini bukan berarti masa bulan madu dengan laptop anda sudah berakhir kog.
Berikut adalah penyebab utama laptop menjadi lambat:
  1. registry tidak tertata optimal
  2. hard disk mengalami fragmentasi
  3. terlalu banyak aplikasi yang terinstall
  4. terkena virus
  5. kekurangan RAM
    baca selengkapnya: Apa penyebab laptop menjadi lambat? Posting ini membahas mengapa ke lima hal di atas bisa terjadi.
Bagaimana? Kira-kira apa penyebab laptop anda lambat? Apakah salah satu keadaan di atas menimpa laptop anda? Atau barangkali semuanya? Wah, lumayan berat kalau seperti itu nasibnya, hehe….
Ok. Kita langsung saja ke cara mempercepat kinerja laptop. Ada beberapa hal yang bisa kita perbaiki. Meskipun Microsoft mengklaim bahwa Windows 7 adalah OS yang stabil dan optimal, namun, memang masih perlu perbaikan beberapa hal, terutama supaya Windows 7 itu bekerja lebih sesuai dengan cara kita menggunakanya, juga supaya lebih sesuai dengan spesfikasi laptop yang kita punya.
  • Optimasi Registry
    Saya menggunakan CCleaner untuk mengoptimasi registry supaya lebih tertata. Selain itu ada Tune Up Utilities yang lebih lengkap cuman berbayar. Kalau CCleaner gratis. Download CCleaner Terbaru.
  • Optimasi Hard Disk
    Semakin lama laptop digunakan, hard disk juga akan semakin penuh. Perhatikanlah berapa kali anda menyimpan file untuk kemudian anda hapus. Atau berapa kali anda menginstall aplikasi untuk kemudian menghapusnya? Itu semua membuat hard disk anda terfragmentasi. Nah, salah satu cara mengoptimasi hard disk adalah dengan melakukan defrag. Upayakan untuk mendefrag hard disk minimal dua minggu sekali kalau anda intens sekali menggunakan laptop. Kemudian juga, sebelum melakukan defrag, ada baiknya anda bersihkan dulu hard disk anda dari file-file yang tidak perlu. Bersihkan juga Recycle Bin secara berkala.
  • Optimasi RAM
    Optimasi RAM? Memang bisa? Iya, jumlahnya memang tetap. Namun sebenarnya kita bisa mengakali Windows dengan memanfaatkan flash disk jadi tambahan RAM misalnya. Caranya? Baca di sini.
  • Optimasi Display
    Tampilan layar yang terlalu manis dengan effect aero yang penuh transparansi itu sebenarnya sangat memboroskan resource laptop. Itu sebabnya Windows 8 tidak lagi menggunakan Aero dan menggantinya dengan tampilan Metro yang tidak manis sama sekali alias kaku kotak-kotak. Dari sisi display ini, kita bisa mempercepat kinerja laptop cukup signifikan. Coba gunakan Windows theme yang sederhana. Standard saja. Upayakan tidak usah memasang widget tambahan di desktop. Bagus memang, tapi apa ya seperlu itu. Kemudian, kurangi short cut di desktop. Tidak perlu membuat wallpaper desktop Windows 7 anda tertutup dengan short cut kan?
  • Optimasi Aplikasi Terinstall
    Maksudnya, coba periksa aplikasi apa saja yang sudah terinstall di laptop anda. Segera putuskan mana yang tidak perlu ada, atau sudah lama sekali anda tidak memakainya. Kecuali itu software yang anda beli dan anda kehilangan serial numbernya, hapus saja. Hampir semua aplikasi atau software, menempatkan dirinya jadi yang utama, jadi tidak heran kalau beberapa dari mereka memaksa untuk dipanggil pada waktu Windows 7 start up, juga memaksa menerima update terbaru dari internet. Kan? Jadi awasilah start up Windows 7 anda, apa saja yang ada di sana. Tidak perlu, buang.
Kalau beberapa cara mempercepat kinerja laptop windows 7 di atas masih tidak mempan, lakukan 3 hal berikut:
  1. tanyakan pada teman atau siapapun yang bisa mempercepat laptop anda
  2. pertimbangkan untuk menambah atau upgrade RAM
  3. mungkin sebaiknya anda install ulang Windows 7
  4. kalau ada uang, beli laptop baru yang spesifikasi lebih masuk akal untuk keperluan komputasi anda.
Hampir semua cara mempercepat kinerja laptop di atas bisa kita lakukan dengan memanfaatkan CCleaner, kecuali hard disk defrag. Tune Up Utilities lebih mampu untuk melakukan optimasi laptop dengan lebih baik.