Kamis, 19 April 2012

Fenomena: Di Indonesia PhD (S3) Bergaji 2.7 juta/bulan

Fenomena: Di Indonesia PhD (S3) Bergaji 2.7 juta/bulan: Pulang Naik Angkot


REP | 02 February 2012 | 19:01Dibaca: 1138   Komentar: 17   1 dari 1 Kompasianer menilai inspiratif
Dia adalah DOKTOR dari Malaysia, dengan PRESTASI dua jurnal internasional yg telah dupublis dan accepted dan 1 paper dalam review. Saat ini dia harus mengajar mahasiswa dari D3 sampai S3 untuk mendapatkan tambahan. Inilah Indonesia tercinta, dengan berpangkat golongan IIIB maka walaupun dia sudah menjadi dosen sejak 2001 (10 tahun), tetapi karena harus menyelesaikan study s3 hampir kurang dari 6 tahun membuatnya terperangkap di golongan III B selama 8 tahun dengan gaji pokok 2.7 juta rupiah per bulan.
Seorang teman yang S2 dari Belanda dan S3 dari Jepang dengan sejumlah prestasi publikasi, kemaren ditolak di salah satu PTN dan akhirnya diterima sebagai POSDOK di NORWEGIA menghasilkan gaji hingga 50-an juta/bulan. Disisilain seorang temannya satu angkatan di Malaysia yang menyelesaikan pendidikan doktor pada departemen yang sama dan adalah seorang dosen di KL, saat kembali ke universitas otomatis mendapat gaji tambahan dari 3000 ringgit/ (9 juta rupiah) menjadi 5000 ringgit (15 juta rupiah) ditahun 2009. Ini adalah sebuah penghargaan oleh pemerintah melalui bidang pendidikan di Malaysia. Bagaimana dengan Indonesia?
Teman yang mendapat pekerjaan di DEPKUE yang masih CPNS dan bergelar S1 otomatis  bergaji 8 juta rupiah (2011), demikian juga yang bertitelel D3 dari STAN saat ini bergaji 7-12 juta dengan masa kerja dibawah 10 tahun. Bagaimana kita melihat realita ini?
Oleh karena itu kebanyakan teman-teman yang sedang S3 di LN tidak akan segera kembali ke Indonesia karena ingin mengumpulkan modal sebelum kembali ke Indonesia. Menjadi POSDOK selama beberapa tahun sebelum kembali ke Indonesia, mereka dapat bergaji dari 20 hingga 60 juta sebulan tersebar dibelahan dunia ini. Malah sejumlah teman-teman rela melepaskan PNS-nya dan bekerja di universitas2 di Malaysia dan negara-negara maju lainnya karena rendahnya gaji dosen di Indonesia.
Sang Doktor yang begaji 2,7 juta itu saat ini harus mengajar 9 matakuliah yang berlainan, membimbing puluhan mahasiswa S1, S2 dan S3 untuk mendapatkan tambahan gaji dari honor mengajar dan membimbing. Bagai mana dan dapat dibayangkan seorang mengajar hingga 9 matakuliah berlainan dan membimbing pulihan mahasiswa. apakah kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan?
Hal seperti ini tentunya akan merugikan kedua belah pihak. institusi pendidikan dan pengajar tersebut.  Hal yang perlu dicermati terhadap institusi adalah:1. Kualitas pengajaran untuk begitu banyak mata kuliah dari D3 sampai S3. 2. Kualitas bimbingan yang puluhan tersebut apakah akan memenuhi standar yang dinginkan dan 3. akhirnya mutu dari anak didiknya  yang dirugikan. Dari sudut pendidik maka: Konsentrasi dari seorang dosen akan semakin tidak terfokus. Disisi lain kesehatannya mungkin saja terganggu. Dan terakhir yang paling penting adalah waktunya utuk membaca artikel-artikel terbaru dan melakukan penelitian untuk publikasi di jurnal internasional akan sangat sempit.
Dengan fokus hanya mengajar dan memnimbing maka kesempatan untuk melakukan studi dan riset dan publikasi di Jurnal Internasional semakin tidak menarik dan sulit. Ini merupakan kemunduran secara pribadi dan institusi dimana Jurnal Internasional adalah salah satu INDIKATOR PENTING KEUNGULAN SEBUAH UNIVERSITAS.
Apa hendak dikata, dengan gaji 2,7 juta dengan tanpa dukungan dari pemerintah bagi mereka yang baru menyelesaikan DOKTORNYA, mau tidak mau harus bekerja untuk mengumpulkan uang demi banyak keperluan, apalagi Masak sih seorang DOKTOR harus naik ANGKOT. Dimana rasa dan nilai-nilai penghargaan seorang yang berjuang demi ilmu pengetahuan di Indonesia.  Di saat ini menunggu sertifikasi dengan harapan harapam PTNnya mau mengusulkannya segera untuk mendpatkan gaji 6 juta sebulan mungkin dibutuhkan 2 tahun lebih, dan untuk menjadi Guru Besar saat ini mungkin dibutuhkan 10 tahun, untuk mendpat gaji 12juta per bulan.
Saat ini, tak apalah bekerja keras untuk dapat membayar kredit mobil dan keperluan lainnya demi menjaga HARGA DIRI BANGSA, agar PNS yang bergelar DOKTOR tidak dicemooh orang… Masak dosen sudah doktor tapi masih naik anggkot………….siapa yang salah?

Hampir setiap hari Blog saya ini menerima enquiry “standar gaji dosen swasta Indonesia”. Karena enquiry ini bertubi-tubi, maka dengan ini saya bukakan saja standar gaji dosen swasta Indonesia yang saya kutip dari “Universitas X”
HONORARIUM PER SKS
Pendidikan S1 : Asisten Ahli Rp 50.000; Lektor/Praktisi/6 tahun pengalaman mengajar Rp 75.000
Pendidikan S2 : Asisten Ahli/sederajat Rp 75.000; Lektor/sederajat Rp 100.000; Lektor Kepala/sederajat Rp 125.000; Buru Besar Rp 175.000
Pendidikan S3 : Asisten Ahli/Lektor Rp 125.000; Lektor Kepala/sederajat Rp 150.000; Guru Besar Rp 175.000
HONORARIUM PEMBIMBING DAN PENGUJI SKRIPSI
Pembimbing skripsi Rp 400.000 per skripsi
Penguji skripsi baik penguji utama ataupun pembantu penguji Rp 150.000 per mahasiswa peserta ujian skripsi
UANG TRANSPORTASI
Diberikan sesuai dengan kebijakan Universitas
CATATAN
Honor dosen tersebut di lingkungan universitas swasta di Jakarta kurang lebih sama, namun bedanya, ada universitas yang menetapkan rate tersebut sebelum dipotong pajak (before tax), ada universitas lainnya yang menetapkan rate tersebut setelah dipotong pajak (after tax) – dalam hal ini tax telah dibayar oleh universitas yang bersangkutan..
Jika jumlah kelas cukup banyak di universitas swasta tersebut, dan dosen mendapat beban sks yang cukup besar, menurut hitungan kasar saya gaji dosen universitas swasta di Jakarta (setelah dipotong pajak) adalah berkisar antara Rp 2.000.000 sampai Rp 10.000.000
Berminat jadi dosen ?
Ingat jadi dosen itu selain mendapat imbalan berupa honorarium juga mendapat kepuasan pribadi karena telah mengamalkan ilmu kepada sesama, selain itu juga sesuai dan mendukung Tujuan Negara Indonesia seperti yang termaktub dalam Mukadimmah UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”
Hidup dosen !!!

Selasa, 03 April 2012

Rendang Padang Mendunia, Hebat!!!




REP | 14 March 2012 | 14:08Dibaca: 214   Komentar: 2   Nihil

Melihat tayangan pagi ini di salah satu stasiun TV swasta, sungguh membanggakan Rendang Padang menjadi sajian di hotel bintang 5 di kota Berlin. Begitu disajikan ludes disantap oleh para tamu hotel dan uniknya mereka menjadikan Rendang Padang sebagai makanan inti tanpa dicampur dengan nasi atau roti. Salah satu bukti bahwa Rendang Padang merupakan makanan yang lezat dan nikmat.
Rendang memang makanan yang nikmat yang telah menjadi Icon masyarakat Padang. Jika kita bicara rendang pasti rendang Padang. Proses pembuatan rendang pun memakan waktu kurang lebih 6 jam, waktu yang cukup lama, tak heran jika harga sepotong rendang harganya lebih mahal dari makanan lainnya.
Keistimewaan rendang Padang semakin semakin lama dan semakin sering dihangatkan rasanya akan akan semakin nikmat. Warnanyapun akan semakin hitam. Tak heran jika masyarakat Padang jika pergi haji selalu membawa bekal Rendang Padang karena bisa tahan selama 1 bulan.
Masakan Padang memang terkenal nikmat dan universal. Hampir dipenjuru tanah air bahkan di mancanegara terdapat warung masakan Padang artinya bahwa masakan Padang bisa diterima oleh siapapun juga.
Padang memang memiliki kelebihan dalam bumbu masak, sehingga membuat masakan padang disukai dan bisa diterima oleh siapapun dari berbagai macam latarbelakang suku bangsa. Mengapa masakan Padang memiliki citra rasa yang tinggi?, semua itu ada sejarahnya dimana kota Padang pada masa VOC dijadikan tempat pengumpulan rempah-rempah dari berbagai penjuru sumatera. Seluruh rempah-rempah yang akan dikirim ke Belanda/eropa dikumpulkan di kota Padang.; Gudang penyimpanannya pun saat ini masih ada di kota Padang tepatnya di Pelabuhan Muara, kota Padang. Tak heran jika rempah-rempah untuk bahan makanan tersedia di kota Padang hingga saat ini.
Penasaran dengan cita rasa masakan Padang yang sesungguhnya? Silahkan berkunjung ke kota Padang, selain dapat menikmati wisata kuliner kitapun dapat menikmati tanah minang yang elok dan menympan sejarah masa lalu yang menarik untuk dikunjungi.